Pertanyaan dari Mukhamad Irfan:
"Kalau boleh tahu, media
pembelajaran yang bagus untuk setiap materi untuk bisa melaksanakan
pembelajaran yang lancar. Karena anak didik saya sangat aktif sehingga
sangat perlu media yang banyak.
Jawaban dari saya adalah sebagai berikut:
Guru sebaiknya menguasai
berbagai metode dan model pembelajaran. Metode pembelajaran banyak
sekali. Bahkan pakar multiple intelegences (MI) pak Munif Chotib dengan
bukunya yang terkenal, sekolahnya manusia dan gurunya manusia
menyebutkan sampai 215 metode. Sekarang tinggal kita yang mampu
mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
Masalahnya, hampir rata-rata
guru di Indonesia masih mengandalkan metode ceramah untuk memberikan
atau mentransfer ilmunya. Jarang sekali kita dengar mereka menggunakan
metode pembelajaran seperti sosio drama atau bermain peran.
Media pembelajaran yang
digunakanpun seringkali guru hanya mengandalkan papan tulis semata, dan
kurang menggunakan media lainnya.
Media pembelajaran yang bagus
adalah media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru yang
bersangkutan. Sesuai dengan materi yang diajarkan dan fasilitas yang
ada di sekolahnya.
Contohnya, sewaktu saya
mengikuti lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional
(LKGSDP) tahun 2008, seorang guru agama membuat sendiri media
pembelajarannya dari kardus Indomie bekas. Kardus itu dirakit dan
dijadikan papan ajar untuk guru dalam menyampaikan materinya. Sangat
menarik sekali pembuatannya.
Hal ini juga dilakukan oleh
seorang guru SD yang menang di lomba LIPI bidang IPTEK, dimana guru SD
tersebut membuat planet-planet kecil dari tutup bekas minuman. Hal itu
dilakukan untuk memberikan materi planet dan tata surya di pelajaran
IPA.
Sekarang ini, guru harus kreatif
membuat sendiri media pembelajarannya. Jangan hanya mampu membeli
media pembelajaran yang sudah ada di pasaran. Apalagi bila kita
mendapati anak yang hiperaktif. Kita membutuhkan media pembelajaran
yang tidak hanya satu.
Guru bisa membuatnya sendiri
dengan cara-cara sederhana, seperti pembuatan kartu baca atau angka
misalnya. Semua itu bahannya ada di sekitar kita dan tidak memerlukan
biaya yang besar. Tinggal kita kreatif atau tidak memanfaatkannya.
Media pembelajaran adalah alat
bantu guru untuk menyampaikan materi ajarnya. Sebaiknya, guru membaca
buku tentang media pembelajaran sehingga bisa membuat sendiri media
ajarnya sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Banyak penulis
buku tentang media pembelajaran atau cari teorinya di mesin pencari
google.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977)
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Untuk lengkapnya
bisa dilihat di link di bawah ini,
http://www.erlangga.co.id/pendidikan/7063-media-pembelajaran-aktif.html
http://www.erlangga.co.id/pendidikan/7063-media-pembelajaran-aktif.html
Terima kasih atas pertanyaan yang super ini, bila guru mampu
membuat media pembelajarannya sendiri, maka materipun akan terasa lancar
disampaikan. Apalagi bila pembuatan media itu dituliskan dan
disebarkan dalam laporan PTK. Tentu menarik dan menginspirasi para guru
lainnya. Dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif dalam membuat media belajar yang sesuai dengan tujuan materi yang akan diajarkan.
Salam Blogger Persahabatan
Ciko Koplak
0 komentar:
Posting Komentar